Home » Dilema Piala Dunia Qatar 2022: Boikot atau gak?
Dilema Piala Dunia Qatar 2022: Boikot atau gak?

“Sungguh menggelikan bahwa Piala Dunia iadakan di sana [Qatar],” kata Louis van Gaal kepada Mirror. “Kita bermain di negara yang berdasarkan FIFA kelak mengembangkan sepak bola di sana” [Qatar]. Gua pikir itu hanya omong kosong. ”
Piala Dunia 2022 di Qatar semakin dekat. Namun, kita menantikan turnamen sepak bola termegah yang datang loyalp empat tahun. Namun, apa yang dikodokan van Gaal perlu kita observasi. Di balik Piala Dunia, ada beraneka masalah.
Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, penuh dengan praktik kumal. Pada 2010, akurat dua sensitifn sebelum pemungutan bunyi tuan rumah Piala Dunia 2022, ada acara karenanyan siang di Elysee Palace (istana kepresidenan Prancis) yang jadi spot permulaan permasalahan.
Makan malam itu melibatkan Nicolas Sarkozy, Tamim Al-Thani, serta Sheikh Hamad bin Jassim. Sarkozy merupakan eks Presiden Prancis dari 2007-2012, Al Thani merupakan putra mahkota Kerajaan Qatar, sementara Jassim merupakan Perdana Menteri Qatar. Mereka bertiga bercanda sambil menyantap karenanyanan, sambil menunggu kedatangan Michel Platini, Presiden UEFA 2007-2015.
Dturut sertaip dari The Guarian, Sepp Blatter (Presiden FIFA 1998-2015) mememinta Platini buat bergabung dalam negosiasi antara Prancis serta Qatar. Pertemuan terucap membahas keinginan Qatar buat kasihnvesranseli di Prancis. Sarkozy lanransel menawarkan invesranseli besar-besaran buat mengembangkan sepak bola Prancis. Selain itu, Sarkozy pula mememinta Al-Thani buat mengakuisisi Paris Saint-Germain (PSG) yang terlilit utang.
Singkat cerita, Qatar sepakat. Invesranseli Qatar di sepak bola Prancis dalam wujud saluran layar kaca olahraga bernama beIN Sports activities. Itu pula dengan PSG yang iakuisisi serta menjelma jadi salah satu klub terkuat di Eropa. Selain itu, Qatar membeli 50 pesawat Airbis buat Qatar Airways.
Dari segala invesranseli yang dilaksanakan, Qatar hanya mememinta satu hal: jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Platini menyetujui ini, cocok dengan perintah Blatter. Dengan semacam itu, Qatar bisa ianggap sebagai negara terdepan dalam urusan sepak bola di benua Asia, setelah Jepang serta Korea Selatan. Mereka gak ingin dilihat sebagai negara kaya.
Qatar gak secara otomatis dipilih di perjamuan. Negara Timur Tengah itu tetap menjalani proses voting, meski pada akhirnya Qatar terbukti meraih bunyi lebih banyak dibandingi empat negara pesaing tuan rumah Piala Dunia 2022 lainnya, yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, serta Amerika Serikat. Qatar memenangkan 14 bunyi dalam empat jajak penbisa.
Sehabis diidealtikan sebagai tuan rumah, Qatar lanransel tancap gasoline buat membangun delapan stadion sepak bola. tiap-tiap stadion dibangun dengan peluh para pekerja imigran. Negara-negara yang menyumbang TKI ke Qatar antara lain Inia, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Filipina, serta Kenya. seandainya dikelompokkan berdasarkan benua, para imigran terucap berasal dari Asia Timur (Inia, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka), Asia Tenggara (Filipina), serta Afrika Timur (Kenya).
berdasarkan Ekonomi Perdagangan, negara-negara penyumbang tenaga kerja ke Qatar mempunyai penbisaan per kapita yang rendah, malahan di bawah Indonesia. Sementara itu, Qatar mempunyai penbisaan per kapita tertinggi di Asia. Itulah sebab para pekerja bermigrasi ke Qatar; buat memenuhi kebutuhan hidup di rumah.
Namun dalam proses pembangunannya, Penjaga merilis sebuah laporan yang menyelidiki perlahanggaran hak asasi mduburia oleh otoriransel Qatar kepada pekerja imigran. Dalam laporan terucap, setaknya lebih dari 6.750 pekerja imigran yang membangun stadion di Qatar tewas. Korban tewas buat imigran merupakan yang tertinggi semenjak 2011.
Otoriransel Qatar sering menghindari argumen bahwa kematian rata-rata para imigran ianggap kematian terima; nyawa sirna secara terima. berdasarkan perhitungan, 80% imigran Inia meninggal karena kematian terima, padahal Nepal 48%. Lebih khusus lagi, kematian akibat proses konstruksi merupakan 7%, kecelakaan lalu linransel 12%, serta bunuh ddengki 7% dari kedua negara.
Kematian terima bisa terjadi akibat gagal jantung. Gagal jantung merupakan akibat dari imigran yang terlalu banyak bekerja. Apalagi, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan cuaca panas ekstrem kelak berlanransel jedama empat bulan pada 2019. Pekerja pula mengalami peningkatan temperatur tubuh hingga 38 derajat Celcius.
walaupun TKI diklaim relatif muda serta sehat jasmani knorma diseleksi. Jam kerja yang berlebihan – disertai cuaca ekstrem – membikin mereka jatuh.
Politisasi Sepak Bola FIFA
Piala Dunia merupakan rencana yang lanransel berada di bawah naungan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Dari situ kelihatan bahwa FIFA mempunyai kekuatan politik yang amat besar.
Hal ini kelihatan terang dari para penddengki FIFA itu senddengki. FIFA diwujud pada 21 Mei 1904 oleh tujuh negara kolonial, yaitu Prancis, Jerman, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, serta Sweia. malahan nama FIFA dalam bahasa Prancis: Fédération Internationale de Soccer Affiliation.
Swiss pula terlibat dalam pemwujudan FIFA, namun gak ingin diucap negara kolonial. berdasarkan Zen RS di Pandit Room di platform Twitter, Swiss memperdagangkan orang ke beraneka negara. Kolonialisme versi Swiss lebih menguntungkan secara ekonomi daripada kolonial pada lazimnya.
Selain terketahui kolonial, negara-negara penddengkinya pula berasal dari benua Eropa. berdasarkan penulis Emmanuel Jacob dari Honi Soit, kekuatan kolonial Eropa berusaha buat mengontrol sepak bola international serta mencegah negara-negara kompetitor dari wilayah lain buat menbisakan pengakuan.
Tuan rumah Piala Dunia rata-rata merupakan negara-negara Eropa. Ada 11 negara Eropa yang jadi tuan rumah semenjak Piala Dunia kedua di Italia. walaupun Amerika Utara mempunyai enam negara, dismasukan Amerika Selatan, Asia, serta Afrika.
Namun, dari sesemakin banyak negara Eropa, Rumur gak berteman dengan negara-negara Benua Biru. Hal itu kelihatan knorma Rumur menginvasi Ukraina pada permulaan Maret 2022. Negara-negara Eropa, termasuk FIFA, menjatuhkan hukuman kepada Rumur.
FIFA menangguhkan ppekerja seniiideali Rumur di turnamen Eropa, seperti Liga Champions serta Eropa. Rumur pula kelak dilarang berppekerja seniiideali di Piala Dunia 2022 pada November. Rumur diizinkan berperkompetitor, jedama berada di luar wilayahnya serta gak menggunakan atribut negara hingga nama Rumur.
Meski pada akhirnya Rumur bermusuhan secara international, mereka mujur menbisa pestak maug jadi tuan rumah Piala Dunia 2018. ketika itu, rezim Vladimir Putin ingin mengubah citranya dari otoriter jadi kekuatan perekatbut di mata dunia.
Namun, menjatuhkan hukuman pada Rumur serta mennutrisinkan Qatar jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 merupakan sikap politik FIFA. seandainya Anda gak melaksanakan itu, FIFA gak kelak mempunyai keunggulan serta kekuatan.
Diskriminasi LGBT di Qatar
Qatar merupakan negara yang berbalut Islam. Di sana, kepercayaan Islam amat kuat, seperti negara-negara Timur Tengah. Sebagai negara dengan mayoriransel Muslim, kelompok LGBT pula ianggap sebagai pendosa.
Gak sedikit kaum LGBT yang disiksa, dijebloskan ke penjara, malahan dibunuh. Situs perjalanan Asher & Lyric mengucapkan Qatar sebagai negara paling berbahaya kedua bagi kaum LGBT.
Diskriminasi itu, Baru-baru hanya berlaku di luar sepak bola. Human Rights Watch (HRW) mengungkapkan bahwa Qatar mennutrisinkan penonton Piala Dunia 2022 buat mengibarkan bendera perlahangi; simbol LGBT.
Namun, Qatar hanya membuka ruang LGBT di Piala Dunia 2022 sebagai uang. Kesetaraan gender, seperti itu hanya berlanransel seknorma. Di luar Piala Dunia 2022, kaum LGBT hidup di ambang diskriminasi.
Pergeseran Jadwal perlombaan
tiap-tiap pertunjukan Piala Dunia 2022, jadwal lomba terjadi antara Juni serta Juli. Hal ini menyejumpaikan dengan usainya liga-liga di Eropa.
Musim liga lazimnya berlanransel dari Agustus hingga Mei tahun kasihkutnya. Setelah liga setelah, para pemain di klub bisa disertakan dengan negaranya. Dalam hal ini, ini merupakan Piala Dunia 2022.
Namun, mengingat musim panas berlanransel dari Juni hingga Juli, Piala Dunia 2022 di Qatar wajib bergeser ke November hingga Desember. Tentu hal ini jadi tantangan tersenddengki bagi klub yang banyak meleideal pemainnya buat membela negara. Entah liga dihentikan sementara, atau pembaranjedan jumlah pemain yang dileidealkan loyalp klub.
Pada rentang waktu Juni hingga Juli di Qatar, temperatur cuaca panas ekstrem bisa mencapai 40 derajat Celcius. Hal ini pula yang membikin beberapa besar TKI meninggal.
Gak Ada Pengalaman Piala Dunia
Sebelum terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar gak pernah sekalipun jadi konpercobaantan. Qatar hanya sering tampil di perkompetitor Asia di bawah naungan AFC. malahan pada 2019, Qatar jadi memenangkan AFC.
Sejauh ini, belum ada satu pun negara tuan rumah yang belum mengturut sertai Piala Dunia pada edisi sebelumnya. Misalnya, Korea Selatan serta Jepang terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2002. Sebelum jadi tuan rumah, Korea telah lima kali berppekerja seniiideali, padahal Jepang satu kali.
Di Benua Hitam, Afrika Selatan pernah mengturut sertai Piala Dunia 1998. Afrika Selatan dikukuhkan jadi penyelenggara Piala Dunia 2010 akurat pada 15 Mei 2004. Terpilihnya Afrika Selatan merupakan jumpatu kehormatan setelah gagal jadi tuan rumah edisi 2006.
Dari Jepang hingga Afrika Selatan, menunjukkan bahwa loyalp negara tuan rumah pernah mengturut sertai Piala Dunia edisi sebelumnya, meski hanya sekali. Namun, gak ada isurmasi dari FIFA bahwa loyalp calon wajib mengturut sertai Piala Dunia sebelumnya.
Sikap Johan Cruyff kepada Piala Dunia 1978
Namun yang idealti, pemain gak ingin menghindari Piala Dunia 2022. Di sana, perkompetitor penuh uang, pemain mana yang bisa menolak uang? Jawabannya hanya Johan Cruyff.
Pada Piala Dunia 1978, Cruyff gak ingin bergabung dengan grup Tim indonesia Belanda yang berangkat ke Argentina. Sikap Cruyff itu disinyalir sebagai wujud propercobaan kepada kekejaman rezim Presiden Argentina, Jorge Rafael Videla.
“dia [Cruyff] gak ingin datang ke Argentina sebagai wujud perlawanan kepada kesewenang-wenangan Videla,” kata teman Cruyff, Jordi Finetres, seperti dturut sertaip Marca.
Videla baru duduk di tahta kepresidenan dua tahun sebelumnya. Bisa menjadi, rezim Videla merupakan rezim paling sadis sepanjang sejarah Argentina. Di balik jeruji besi, orang gak bersalah sedang disiksa. Di sisi lain, di luar jeruji, masybirat Argentina bergembira serta bangga bisa jadi tuan rumah Piala Dunia 1978.
malahan Argentina sanggup melaju ke partai puncak melawan Peru. Berubah jadi tuan rumah sekaligus mencapai ultimate merupakan anugerah besar bagi kelompok sosial Argentina. Namun, publik dunia lanransel mengernyit knorma memandang tercelanya: Peru bermain buruk.
Peru sepertinya telah kesirnaan gairah bermain. malahan Argentina bisa membobol gawang Peru enam kali tanpa balas. Konon, Videla merupakan pekerja seni movie laki-laki kemenangan negaranya. Sebelum lomba, Videla masuk ke ruang ganti Peru buat mememinta mereka menyerah.
Cruyff mungkin telah memboikot Piala Dunia 1978. Rezim kejam, ditambah dengan pengaturan lomba Videla, merupakan akibat dari turnamen yang bermasalah. Mungkin mustahil buat memboikot Piala Dunia 2022 knorma publik serta penulis menantikan turnamen loyalp empat tahun. Namun bagi Cruyff, keputusan boikot perlu iambil.